Sekuntum mawar ungu mekar dalam belenggu
Nuraninya rinda pada langit biru
Tapi tak mampu putuskan belenggu
Dia coba tuk selalu tertawa
Airmata disimpan di dada
Karena cinta hanya sebatas angan saja
Nuraninya terbelunggu norma
Kadang dia bertanya ada angin malam
Kenapa semua mesti begini
Kadang dia bertanya pada matahari
kenapa dia mekar disini....
Tapi matahari diam
Angin malam diam
Belenggu juga diam
Sementara nuraninya tetap bertanya-tanya......slalu
Copyright @ 2013 Risalah Hati™. Designed by Templateism | MyBloggerLab