Saat kubuka mata, kuhirup udara kebebasan dipagi buta
Ku usapkan takdir rindu pelukan sang kekasih jiwa
Tapi tetap tak merasakannya
Kuambil air dingin itu, kubasuh serta merta walau dingin telah merasuk kesum-sum urat nadi
Kemudian kubersimpuh mengaduh bermohon harapan tuk masa depan
Arahnya kemana kan kupetik mahligai indah itu bersamamu
Namun asa tiada berhenti dalam satu titik penantian yang tertunda
Kadang cetakan wajahmu jelas menerawang jauh pada ingatan kecil itu
Seakan tak kuasa menahan beban rindu walau tak lagi sayapnya mengepak-jauh pada mimpi semu
Terhempas jiwaku merindu kidung-kidung cinta yang terputus ditengah jalan
Nafasku terputus pada urat nadimu memberikan syarat yang tak mungkin terlalui
Harapan musnah menjadi serpihan berkeping-keping berceceran tak terpungut
Hanya segumpal kenangan yang kadang menjelma menjadi sosok mimpi menghantui dalam tidur malam-ku
Hidup ini bukanlah keabadian yang diagungkan, hanya fatamorgana memperdaya.
Renungkan.......
Published with Blogger-droid v2.0.4